Contoh Penerapan Tata Krama Dalam Berkomunikasi Lisan

Rasulullah SAW bersabda, bahwa ada beberapa golongan yang tidak termasuk umat rasulullah. Yaitu, manusia yang tidak menghormati pihak yang lebih tua dan tidak berkasih sayang pada pihak yang lebih muda. Salah satu cara untuk menghormati serta menyayangi adalah memiliki tata krama yang baik. Tata krama amat penting baik dalam berkomunikasi, bersikap, dan lain-lain. Contoh penerapan tata krama dalam berkomunikasi lisan adalah sebagai berikut:

1. Berbahasa yang sopan dan baik

Pilihlah kata serta kalimat yang sesuai dengan lawan bicara. Misalnya, ada beberapa bahasa yang memiliki kata dan dialek khusus pada orang yang lebih tua atau muda. gunakanlah bahasa yang sesuai aturan dengan lawan bicara. Selain itu, hindarilah kata yang kotor dan berpotensi membuat lawan bicara tersinggung.

2. Memperhatikan serta Mengarahkan Pandangan Kepada Lawan Bicara

Menunjukkan rasa antusias kepada lawan bicara merupakan salah satu contoh tata krama yang baik. Rasa antusias itu bisa terlihat dengan memperhatikan serta memandang lawan bicara. Selain itu, simak baik-baik apa yang dikatakan.
Lakukan hal tersebut dengan sopan. Misalnya pada orang yang lebih tua, ada baiknya pandangan sedikit ditundukkan. Namun jika berbicara dengan sebaya, ada baiknya pandang ke arah matanya.

3. Hindari memposisikan diri lebih tinggi

Contoh penerapan tata krama dalam berkomunikasi lisan adalah tidak membuat posisi diri lebih tinggi dari lawan bicara. Hal ini sebenarnya memang berlaku pada beberapa daerah. namun, sebaiknya tetap hindari melakukan hal tersebut dimana pun.

4. Tidak mendominasi pembicaraan

Salah satu contoh penerapan tata krama dalam berkomunikasi lisan adalah tidak mendominasi pembicaraan. Berikan kesempatan bagi orang lain untuk berbicara juga. Apabila terlalu mendominasi pembicaraan, lawan bicara bisa jadi kesal dan memilih tidak melanjutkan pembicaraan.

5. Jadilah Pendengar yang Baik

Saat lawan bicara sedang mengemukakan pendapatnya, simak dan jadilah pendengar yang baik. Apalagi jika yang dibicarakannya merupakan curahan isi hati atau curhat. Barangkali, lawan bicara itu butuh didengarkan agar bebannya bisa berkurang.

6. Hindari Memotong Pembicaraan

Berkaitan dengan poin sebelumnya, untuk menjadi pendengar yang baik janganlah memotong pembicaraan. Kecuali pada kondisi tertentu, seperti waktu pembicaraan sudah terlalu lama atau hendak izin pergi sebentar meninggalkan pembicaraan. Hendaknya katakan izin untuk memotong pembicaraan dengan sopan.

7. Hindari menunjuk-nunjuk lawan bicara atau berkacak pinggang

Posisi menunjuk-nunjuk lawan bicara sambil berkacak pinggang menunjukkan adanya kesombongan dan merasa lebih tinggi dari lawan bicara. Tentunya hal tersebut sangat tidak sopan dan membuat lawan bicara menjadi kesal. Hendaknya, berdiri dengan postur yang biasa saja serta jangan sampai menunjuk-nunjuk lawan bicara.

8. Tata krama Saat Berbicara Bertiga

Saat berbicara dengan dua orang, hendaklah berlaku adil. Tatap dua lawan bicara secara bergantian, agar tidak ada lawan bicara yang merasa tersisihkan. Selain itu, jangan berbisik-bisik pada salah satu lawan bicara saja. pastinya hal tersebut akan membuat lawan bicara lainnya tidak nyaman.

Selain itu, jangan menggunakan bahasa yang hanya dimengerti oleh salah satu lawan bicara saja. sama seperti berbisik pada satu lawan bicara saja, hal itu membuat lawan bicara lainnya tidak nyaman.

9. Menghindari bercanda berlebihan

Sebisa mungkin hindari bercanda yang terlalu berlebihan. Apalagi jika candaan tersebut melibatkan kondisi fisik, agama, ras, dan lain-lain. Candaan seperti itu berpotensi membuat lawan bicara menjadi sakit hati. Selain itu, terlalu banyak tertawa terbahak-bahak juga tidak baik.

10. Tata Krama Saat Berkomunikasi Lisan Melalui Alat Komunikasi

Selain berkomunikasi lisan langsung, penting sekali mengetahui tata krama berkomunikasi dengan alat komunikasi. Saat memulai pembicaraan, mulai dari salam dan memperkenalkan diri jika baru pertama berkomunikasi. Pastikan dulu bahwa lawan bicara benar lawan bicara yang dimaksud. Setelah selesai berbicara, tutup dengan salam.

Itulah ulasan lengkap mengenai aturan dalam komunikasi lisan. Contoh penerapan tata krama dalam berkomunikasi lisan adalah menggunakan bahasa baik, menatap lawan bicara, serta tidak mendominasi. Selain itu, hindari berkacak pinggang, memotong lawan bicara, serta bercanda berlebihan.

Jadilah pendengar yang baik dan sopan. Hindari juga membuat lawan bicara lain menjadi tidak nyaman. Dengan mengaplikasikan tata krama dalam kehidupan sehari-hari, pastinya akan membawa manfaat serta efek yang baik.

Leave a Comment