Ada salah satu istilah yang menunjukkan bagaimana sikap seseorang terhadap suatu tujuan, yakni pragmatis. Tapi mungkin masih ada yang belum paham mengenai pengertian pragmatis itu sendiri. Apakah sikap tersebut baik bagi seseorang dan bagaimana contoh sifat nyatanya?
Ada berbagai macam sifat yang menunjukkan tentang konsep pragmatis tersebut. Dalam beberapa bidang kehidupan pun, banyak yang menerapkannya. Berikut dijelaskan lebih detail tentang pragmatis:
Table of Contents
Pengertian Pragmatis
Pragmatis adalah sebuah konsep dan sikap seseorang yang lebih mengedepankan sisi kepraktisan dibandingkan manfaat. Orang dengan sifat tersebut memandang hasil akhir sebagai hal paling penting. Nilai-nilai dalam masyarakat tidak diperhatikan lagi.
Cara berpikir orang-orang pragmatis bersifat praktis, menyukai hal instan, dan cenderung sempit. Semua keinginannya harus tercapai dalam waktu cepat tanpa berpikir panjang.
Akibat dari pemikiran tersebut, banyak hasil yang ternyata meleset dari tujuan awal. Para ahli turut berpendapat tentang pengertian dari pragmatis ini, di antaranya yaitu:
- Hadiwijono: Pragmatis merupakan konsep kebenaran dari pengamatan yang melihat suatu akibat secara praktis.
- Wona: Pragmatis adalah kebalikan dari idealis, yakni konsep yang menggunakan cara praktis dan melupakan ketidakbergunaan.
Ciri-ciri Pragmatis
Dalam kehidupan nyata, secara tanpa sadar mungkin pribadi seseorang mempunyai sifat pragmatis. Umumnya dimiliki oleh orang-orang yang berambisi tinggi dan tingkat kesabaran nya rendah. Lebih lengkap, berikut beberapa macam sifat yang tergolong pragmatis:
1. Berambisi Mencapai Sesuatu
Sebenarnya, berambisi itu penting untuk mencapai suatu keinginan. Namun jika kadarnya berlebihan, termasuk dalam sikap pragmatis. Orang yang ambisius cenderung tidak sabaran.
Kelewat ambisius membuat seseorang melupakan aspek penting yang bisa mendukung sesuatu tercapai. Padahal sebenarnya ada proses yang tidak dapat dilewati. Harus fokus dengan tujuan awal dengan mengeluarkan usaha terbaik, tanpa ambisi berlebihan.
2. Menghalalkan Semua Cara
Sifat kedua yang termasuk pragmatis yaitu menggunakan semua cara agar keinginan tercapai, bahkan cara terburuk. Pada mulanya ingin mencoba jalan pintas agar bisa naik jabatan, misal menyuap. Namun setelah merasakan hasil instannya, merasa tertarik untuk terus mencoba cara tidak sehat.
3. Selalu Ingin Dipuji
Orang yang haus pujian juga dikategorikan ke dalam macam-macamnya sifat pragmatis. Hanya untuk pujian, seringkali merelakan kebahagiaan yang dimilikinya. Selalu merasa sempurna merupakan dampak terburuknya. Sering pula orang dengan sifat ini enggan menerima kritik dan saran.
4. Melupakan Kapasitas Diri
Sifat pragmatis dimiliki oleh orang-orang yang tinggi kepercayaan dirinya (overconfident). Karena ambisi yang besar, sering dibutakan oleh hasil akhir indah yang belum tentu terwujudnya. Orang seperti ini, hanya mengandalkan intelektual dan lupa bahwa kapasitas emosi juga diperlukan sebagai kontrol.
5. Selalu Merasa Sibuk Dibandingkan Lainnya
Macam-macam dari sifat pragmatis kelima yaitu menjadi orang yang merasa tersibuk dibandingkan lainnya. Untuk mencapai sesuatu secara cepat dan praktis, sering kali melupakan waktunya, hingga bekerja terus-menerus. Padahal sejatinya hasil maksimal diperoleh jika dapat menyeimbangkan dan mengatur waktu.
6. Membandingkan dengan Orang Lain
Sifat pragmatis juga ditunjukkan dengan kecenderungan seseorang yang suka membanding-bandingkan sebuah pencapaian. Ketika mendapat hasil lebih, akan merasa yang paling hebat. Tapi jika berada di bawah, harus membalasnya secara cepat. Orang seperti ini lupa bahwa standar kesuksesan itu tidak sama.
Contoh Pragmatis
Setelah membahas tentang pengertian pragmatis dan macam-macam sifatnya, sekarang akan diberikan contoh nyata di kehidupan sehari-hari. Secara tidak sadar, mungkin saja seseorang termasuk pragmatis ketika hanya melihat hasil cepatnya dan melupakan proses. Contohnya seperti:
1. Bidang Pendidikan
Sikap pragmatis sering ditemukan dalam bidang pendidikan. Contohnya seorang guru yang hanya memikirkan gaji dan menyampaikan pembelajaran sesuai kurikulum saja. Pengajar yang pragmatis tidak peduli apakah siswanya paham dengan materi tersebut.
Contoh lainnya yaitu murid yang menggunakan cara curang saat ujian. Bisa dengan membuat contekan atau membuka HP. Karena ambisinya mendapatkan nilai bagus, cara tidak sehat pun dipilih.
2. Bidang Olahraga
Bidang lain yang sering memunculkan sikap pragmatis adalah olahraga. Contohnya dalam permainan sepak bola tidak memperdulikan teknik permainan. Tujuan utamanya adalah mendapatkan score banyak.
Demikian penjelasan tentang pengertian pragmatis dan apa saja yang termasuk dalam sifat tersebut. Orang yang pragmatis mungkin bagus karena memiliki tekad kuat dan mempunyai banyak cara. Namun di lain sisi, keinginan utamanya adalah cara praktis yang bisa saja tidak sehat.