Pernah dengar kata demoralisasi? Biasanya, dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan hal ini akan dibahas tuntas mulai dari pengertian demoralisasi hingga contoh dan penyebabnya. Karena tentu saja demoralisasi tidak akan terjadi tanpa pemicu. Untuk mengetahui lebih dalam tentang demoralisasi, silahkan simak ulasan berikut:
Table of Contents
Pengertian Demoralisasi
Demoralisasi adalah sebuah keadaan dari suatu kelompok atau masyarakat (bisa juga perorangan) yang sedang mengalami penurunan moralitas. Arti lain dari demoralisasi adalah penurunan akhlak atau kerusakan moral yang cukup parah. Sikap ini dapat terjadi di mana saja.
Maksudnya, ruang lingkup terjadinya sikap demoralisasi tidak memandang besar atau kecil, ramai atau sepi. Namun, ada sedikit penelitian yang memberi kejelasan bahwa tindakan ini banyak dimulai oleh para remaja. Penyebabnya karena adanya arus globalisasi yang rentan terhadap remaja.
Contoh Demoralisasi
Contoh addemoralisasi adalah tindak kriminalitas apapun bentuknya. Penyuapan pada aparat juga terhitung sebagai contoh demoralisasi. Ada juga tindak anarkis, penyalahgunaan narkoba, dan pembullyan sebagai bentuk lain sikap demoralisasi.
Penyebab Demoralisasi
Tentu semua hal yang terjadi memiliki sebuah sistem yang jadi pemicunya. Sikap demoralisasi tidak akan terjadi tanpa adanya alasan. Macam macam faktor pendorong tersebut akan dibahas tuntas dalam beberapa poin di bawah ini:
1. Keadaan yang Krisis Ekonomi
Dalam faktor pendorong, krisis ekonomi selalu jadi penyebab utama dari berbagai sikap. Itu karena krisis yang terjadi dapat menyebabkan terlahirnya berbagai cabang masalah baru, misalnya kemiskinan. Dari faktor kemiskinan, akan muncul banyak tindak kriminal misalnya pencurian, pembegalan, perampokan, dan lain lain.
2. Kualitas Kerja Aparat Menurun
Tidak selalu penyebab demoralisasi berasal dari masyarakat, aparat juga bisa turut menjadi salah satu penyebab terjadinya tindak demoralisasi. Aparat tidak memiliki wibawa atau tidak dapat menyelesaikan tugasnya untuk mensejahterakan rakyat. Akibatnya rakyat merasa kurang puas dan berakhir mencari jalan alternatif sendiri yaitu tindak demoralisasi.
3. Sempitnya Lapangan Pekerjaan
Tingginya angka kelahiran dari angka kematian dapat merujuk pada cabang masalah kepadatan penduduk. Sementara itu, lapangan pekerjaan yang disediakan nyatanya tidak seimbang dengan jumlah penduduk produktif. Hal ini tentu sangat bisa memicu tindakan tindakan kriminal misalnya pembullyan untuk pemalakan.
4. Pergaulan yang Bebas Tanpa Batasan
Dalam paragraf pengertian demoralisasi di atas, sempat disebutkan bahwa salah satu penyebab demoralisasi adalah arus globalisasi. Arus ini dibawa oleh pergaulan bebas tanpa batasan. Apabila pergaulan tidak dibatasi, maka sikap yang diajarkan oleh lingkungan dapat dipraktikkan menjadi sebuah sikap demoralisasi.
5. Kurangnya Keinginan Untuk Mendalami Nilai Agama
Sudah sepantasnya nilai agama dijadikan pedoman kuat dalam menjalani kehidupan. Nilai yang diajarkan agama pasti semuanya baik dan tidak merugikan makhluk lain. Namun, kenyataannya remaja sekarang banyak yang merasa enggan mendalami nilai agama hingga meremehkan tanggung jawab dalam menjaga keharmonisan hubungan di masyarakat.
Cara Mencegah Sikap Demoralisasi
Seluruh tindakan demoralisasi memang merugikan. Namun, jika ditilik kembali pada pengertian demoralisasi, tindakan ini terjadi karena adanya kemerosotan moral dan penyebab lainnya. Tentu saja setiap tindakan memiliki pencegahan masing masing. Untuk tindak demoralisasi ini, cara pencegahannya adalah:
1. Meningkatkan Keimanan
Salah satu penyebab demoralisasi adalah keengganan seseorang untuk mendalami nilai agama. Apabila penyebabnya sudah diketahui seperti itu, maka cara mencegahnya adalah terus meningkatkan keimanan. Pahami bahwa akan selalu ada balasan dari setiap perbuatan merugikan dan selalu muhasabah diri agar menjadi semakin baik.
2. Menyaring Pergaulan, Media Sosial dan Pergaulan Langsung
Menyaring pergaulan juga sangat penting untuk dilakukan demi mencegah adanya demoralisasi. Tindakan ini harus datang dari kesadaran diri sendiri. Berteman memang dibolehkan untuk bersama siapa saja, namun ada hal hal yang harus disaring dari sebuah pertemanan. Cukup ambil hal positif dan saring hal negatifnya.
3. Melakukan Kegiatan Positif
Ketika jam kosong melanda, lebih baik lakukan kegiatan yang positif. Kegiatan ini juga boleh diisi untuk mengasah skill. Hal ini akan berguna ketika melamar pekerjaan apa pun itu. Kegiatan positif lebih disarankan daripada melakukan demoralisasi yang hanya membuang tenaga dan waktu.
4. Meningkatkan Kinerja Sesuai Pedoman
Tindak pencegahan tidak hanya datang dari masyarakat, namun aparat juga sebaiknya melakukan hal serupa. Tingkatkan lagi kinerja yang sesuai dengan pedoman. Dengan begitu, masyarakat akan lebih segan dan menghormati aparat. Hasilnya, masyarakat juga akan lebih mudah dibimbing menjauhi demoralisasi.
Begitulah penjelasan singkat mengenai pengertian demoralisasi, contoh, penyebab, dan cara mencegahnya. Selalu ingat bahwa demoralisasi merupakan tindakan yang merugikan orang lain. Jauhi tindakan seperti itu dan lebih baik perbanyak lakukan kegiatan positif yang menguntungkan.