Contoh Sikap yang Sesuai dengan Sila Keempat

Apa saja contoh sikap yang sesuai dengan Sila Keempat? Pancasila dikenal sebagai dasar negara Indonesia yang menjadi pedoman bagi seluruh masyarakatnya. Sikap yang mencerminkan sila keempat Pancasila hendaknya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Seseorang juga perlu memahami tujuan serta filosofi di dalamnya. Sila keempat ini menjadi landasan ketika bermusyawarah untuk mengambil keputusan. Berikut ini pembahasan serta contoh dari sikap yang bisa diambil dari sila keempat Pancasila, antara lain:

1. Menyelesaikan Masalah dengan Musyawarah

Sikap yang mencerminkan sila keempat Pancasila dapat diterapkan dengan menjalankan musyawarah. Hal tersebut sesuai dengan dengan bunyi sila keempat tentang perwakilan dalam berpendapat.

Kegiatan tersebut dilakukan untuk berdiskusi dalam menemukan solusi sesuai dengan kesepakatan bersama. Selain itu, bermusyawarah juga penting agar keputusan yang diambil bisa menguntungkan semua pihak.

2. Tidak Memaksakan Pendapat

Dalam melaksanakan musyawarah, seseorang diberi kebebasan dalam menyampaikan pendapat. Namun, hendaknya seseorang tersebut bisa menyampaikan pendapatnya dengan sopan dan baik.

Tidak memaksakan kehendak pada orang lain tentu disarankan. Seseorang harus bisa menghargai pendapat orang lain yang nantinya akan dipertimbangkan untuk mencapai mufakat.

3. Menghargai Pendapat Orang Lain

Setiap orang berhak menyampaikan pendapat personal ketika sedang bermusyawarah. Hal tersebut tentu akan memunculkan pendapat yang berbeda-beda. Perbedaan pendapat inilah yang membuat seseorang mendapat sudut pandang lain mengenai suatu masalah.

Contoh sikap yang mencerminkan sila keempat Pancasila dalam kasus ini yaitu menghargai pendapat orang lain. Pendapat yang disampaikan oleh orang lain tidak ada yang salah maupun benar, sehingga seseorang tidak boleh menjatuhkannya.

Apabila tidak setuju dengan pendapat tersebut, sebaiknya disampaikan dengan bahasa yang sopan serta alasan yang logis. Dengan begitu, tidak ada orang lain yang merasa kecewa atau sakit hati ketika berbeda pendapat.

4. Bersikap Adil

Kepentingan bersama memang seharusnya diutamakan karena setiap orang mempunyai kedudukan sama. Seseorang bebas memberikan pendapat tanpa dibatasi oleh jabatan, pekerjaan, suku, agama, dan lainnya.

Bersikap adil juga bisa ditentukan dengan mendengarkan semua pendapat orang lain. Lalu, pendapat tersebut akan dipertimbangkan bersama-sama untuk mencapai mufakat. Hal tersebut diterapkan supaya tidak ada yang dirugikan.

5. Mengambil Keputusan dengan Mufakat

Mufakat diketahui sebagai persetujuan yang didapat oleh anggota musyawarah ketika proses pembicaraan berakhir. Tujuannya yaitu untuk mencari pemecahan atau solusi mengenai suatu masalah yang terjadi di lingkungan masyarakat, keluarga hingga sekolah.

Proses mufakat dapat dilaksanakan ketika para anggota musyawarah menyampaikan pendapatnya masing-masing. Barulah pendapat itu akan ditampung serta ditelaah sebelum diputuskan hasil akhirnya.

Jika mufakat tidak berhasil, maka masyarakat bisa mengadakan voting atau pengambilan suara. Nantinya para anggota diminta untuk melakukan pemilihan suara, hasil akhir berupa vote terbanyak yang akan disetujui.

6. Melaksanakan Hasil Musyawarah dengan Baik

Setelah mencapai mufakat, tugas selanjutnya yaitu melaksanakan hasil musyawarah dengan baik. Tentunya proses ini harus dijalankan bersama-sama agar tidak ada halangan dalam melaksanakannya.

Masyarakat dapat menyusun rencana kerja atau anggota yang terlibat. Hal tersebut dapat membantu hasil musyawarah yang direncanakan berjalan sesuai harapan dan lebih terarah.

7. Bertanggung Jawab Atas Keputusan yang Ambil

Setiap keputusan yang diambil ketika musyawarah berakhir harus dilaksanakan dengan tanggung jawab. Meski bebas mengungkapkan pendapat, seseorang perlu memikirkan kemungkinan yang terjadi dalam pelaksanaannya.

Pendapat yang disampaikan oleh orang tersebut harus bisa dipertanggung jawabkan. Jadi, seseorang bisa membantu proses eksekusi rencana ketika pendapat tersebut disepakati oleh anggota lain.

8. Tidak Bersikap Egois

Mengutamakan pendapat sendiri atau bersikap egois termasuk melanggar nilai Pancasila sila keempat. Seseorang perlu bertenggang rasa di dalam diri sendiri sebelum menyampaikan pendapat atau solusi dalam forum musyawarah.

Sikap egois tentu akan mengganggu dan dapat menyakiti perasaan orang lain. Hal tersebut bahkan dapat mengganggu jalannya musyawarah, sehingga membuatnya tidak kondusif.

9. Menerima dan Mempertimbangkan Pendapat

Musyawarah dilakukan untuk mencapai kesepakatan akhir yang nantinya dijalani bersama-sama. Anggota musyawarah bisa menyampaikan solusi atau pendapat tanpa ada batasan. Asalkan pendapat tersebut disampaikan dengan cara yang baik.

Nantinya pendapat tersebut akan dipertimbangkan terlebih dahulu sebelum mencapai mufakat. Seseorang juga harus bisa menerima setiap kesepakatan yang telah ditentukan bersama, sehingga tidak ada yang dirugikan.

10. Berlapang Dada Menerima Hasil Musyawarah

Apapun hasil dari musyawarah yang diperoleh hendaknya harus bisa diterima dengan lapang dada. Seseorang tidak boleh memaksakan pendapatnya karena kesepakatan tersebut sudah disetujui dan dipertimbangkan oleh banyak orang.

Demikian pembahasan mengenai contoh sikap yang mencerminkan sila keempat Pancasila. Musyawarah dilakukan untuk memperoleh mufakat melalui pendapat dari orang lain. Kegiatan ini mampu melatih sikap menghargai, tenggang rasa serta berpikir kritis.

Leave a Comment