Saat berinteraksi dengan orang lain, tidak dipungkiri nantinya orang tersebut akan selalu memperhatikan apalagi di awal pertemuan. Contoh penilaian orang lain terhadap diri kita adalah gaya berpakaian yang pastinya akan menjadi hal paling mencolok untuk dilihat.
Diperhatikan oleh orang lain, bukan merupakan hal yang salah. Siapa tahu orang tersebut ingin mengetahui lebih dalam. Selain itu memperhatikan hal tersebut juga terbukti dapat membantu dalam evaluasi diri, ketika ingin berhubungan dengan orang lain.
Beberapa hal berikut perlu diketahui bagaimana cara membentuk kesan baik saat pertama kali bertemu dengan klien. Kelakuan-kelakuan ini, mungkin terlihat sepele tapi akan jadi sumber penilaian orang lain.
Table of Contents
1. Cara Merespon Pelayan atau Pekerja di Tempat Umum
Di tempat umum, biasanya orang akan melihat cara berinteraksi dengan pelayan atau pekerja. Dengan melihat cara berinteraksi dengan orang-orang yang tidak berurusan bisnis secara langsung ini, akan menggambarkan bagaimana perlakuan orang secara umum.
Meskipun terlihat baik kepada orang yang berurusan bisnis ini tidak akan berpengaruh. Tetap perlakukan kepada pelayan atau pekerja seperti satpam yang akan menjadi penilaian orang lain. Sapa atau setidaknya ucapkan terima kasih sudah cukup untuk respon yang baik.
2. Sering Mengecek Handphone
Penggunaan handphone sekarang ini sudah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan orang zaman sekarang. Tapi di luar itu, banyak yang mengeluhkan penggunaan handphone terlalu berlebihan dan berakibat pada kurangnya interaksi secara langsung.
Orang akan merasa tidak dihargai, jika lawan bicaranya terus memeriksa handphone di tengah obrolan. Jika melakukan hal ini, akan langsung menunjukkan respek dan perhatian yang kurang dan berakibat pada berkurangnya kepercayaan.
Lebih baik hindari untuk mengecek handphone terlalu sering, kecuali jika ada urusan penting. Tapi tetap minta maaf dan komunikasikan kepada lawan bicara terlebih dahulu, agar mengerti dan memaklumi keadaan.
3. Gelisah yang Berulang
Gelagat orang gelisah seperti memegang pipi, memegang hidung, maupun menggigit kuku menunjukkan bahwa sedang gugup dan tidak bisa mengontrol diri. Gelagat ini banyak muncul dari kepribadian perfeksionis, saat merasa bosan atau frustasi.
Saat muncul elagat ini akan membuat lawan bicara tidak nyaman. Orang akan cenderung menanyakan keadaan apakah baik-baik saja, atau mungkin ada masalah mendesak lain yang harus diselesaikan.
4. Seberapa Lama Mengajukan Pertanyaan dan Sesering Apa
Pernahkan bertemu dengan orang yang suka menceritakan mengenai dirinya setiap saat? Lamanya waktu yang diberikan kepada seseorang adalah indikator kepribadian yang kuat. Orang ini akan cenderung berisik, bersuara keras, dan kurang terkontrol serta mudah tersinggung.
Hal yang bertolak belakang dengan orang yang banyak bertanya dan tidak bercerita banyak tentang dirinya. Orang semacam ini lebih diam, rendah hati, juga bisa mengontrol diri. Tipe orang ini akan dapat seimbang dan dapat menjadi penengah juga rekan yang baik.
5. Cara Menjabat Tangan
Contoh penilaian orang lain terhadap diri kita yang selanjutnya berasal dari cara menjabat tangan. Banyak orang yang mengartikan bahwa seseorang menjabat tangan dengan lemah berarti memiliki kepribadian buruk dan kurangnya kepercayaan terhadap diri sendiri.
Menurut sebuah penelitian menunjukkan bahwa tidak semua jabat tangan dapat menilai dari kemampuan orang tersebut. Bahkan orang yang menjabat tangan secara kuat berhubungan dengan rasa malu yang kurang, ekstrovert dan juga kurang mudah tersinggung.
6. Ketepatan Waktu
Ketika mengadakan pertemuan dengan seseorang, hal lain yang memberikan kesan baik adalah ketepatan waktu ketika datang ke tempat. Awal pertemuan akan meninggalkan kesan meskipun itu baik atau buruk.
Saat datang terlambat ini akan menimbulkan kesan negatif. Hal ini akan memberikan kesan suka meremehkan banyak hal terutama yang sepele. Sebaliknya jika datang tepat waktu akan memberikan kesan menghargai waktu dan kepercayaan orang lain.
7. Gaya Tulisan Tangan
Percaya tidak percaya, selain penampilan orang lain juga melihat gaya tulisan tangan juga ukurannya. Ada penelitian yang mengatakan bahwa, orang yang memiliki tulisan kecil cenderung pemalu dan teliti.
Sedangkan untuk orang yang punya tulisan besar akan lebih mudah diajak bergaul dan lebih serius. Orang yang terbiasa menulis setiap hurufnya terlihat jelas. Artinya orang ini cenderung memiliki empati lebih ke orang lain dan juga sensitif.
8. Warna Kesukaan Pakaian
Warna juga berpengaruh ke kepribadian. Hal ini dapat terlihat dari warna pakaian yang sering dikenakan. Orang akan lebih memilih warna hitam memiliki pribadi yang sensitif dan memperhatikan hal secara rinci.
Ketika orang menyukai pakaian warna merah akan lebih proaktif dan memiliki semangat yang tinggi. Sedangkan orang yang suka pakaian warna putih, lebih mudah diatur dan memiliki cara berfikir yang logis.
9. Sepatu yang Dikenakan
Penggunaan sepatu juga menjadi salah satu objek penilaian orang lain. Hanya dengan melihat harga, model, hingga kondisi sepatu dapat melihat karakteristik orang lain. Hal yang dapat dilihat seperti pendapatan, kebersihan, hingga usia.
10. Kontak Mata
Kontak mata dapat memberitahu banyak hal seperti apa yang dipikirkan saat ini. Bahkan saat orang berbohong akan terlihat dari sorot matanya. Selain itu, ketika melakukan kontak mata akan memberikan kesan menghargai lawan bicara.
Itulah contoh penilaian orang lain terhadap diri kita yang bisa menambah wawasan baru. Penampilan luar mungkin terlihat sepele dan tidak penting, tapi hal inilah yang menjadi salah satu fokus orang lain untuk menilai. Mulai saat ini perhatikan setiap penampilan dimanapun berada.