Di Indonesia, ada banyak contoh bentuk konflik politik yang sering terjadi di masyarakat. Kenyataannya, konflik politik hampir selalu terjadi setiap tahun.
Salah satu contoh bentuk konflik politik yang sering terjadi di masyarakat adalah adanya suatu pertentangan. Masih banyak lagi contoh lainnya yang akan dijelaskan berikut ini.
Table of Contents
Contoh Bentuk Konflik Politik Yang Sering Terjadi di Masyarakat
Politik adalah aspek kehidupan sosial yang tidak akan terpisah dari masyarakat. Banyak hal yang tersulit dari masalah politik ini.
Umumnya, contoh bentuk konflik politik yang sering terjadi di masyarakat adalah permasalahan yang terjadi karena adanya banyak pertentangan. Sebagai referensi, silahkan cermati contoh konflik yang disebabkan politik di bawah ini:
1. Perbedaan Pendapat di antara Dua Kubu
Ada banyak contoh partai politik di Indonesia. Di antara partai tersebut, pasti membangun kubu masing masing. Harus dikatakan, tapi setiap kubu per partai ini memiliki tujuan dan juga anggota masing masing. Banyaknya perbedaan ideologi yang pada masing masing kubu akhirnya membuahkan konflik yang menyebar di masyarakat.
2. Terjadinya Percekcokan antara Satu Sama Lain
Tidak salah lagi jika konflik politik dapat menyebabkan percekcokan. Contohnya bisa dilihat dimana saja. Politik adalah salah satu aspek kehidupan yang tidak terlepas dari suku, ras, agama, dan ideologi. Maka dari itu, perbedaan sesuatu di dalam sebuah kelompok dapat menyebabkan percekcokan yang berujung tindak kekerasan.
3. Banyak Terjadi Kesalahpahaman
Setiap partai politik memiliki visi misi sendiri. Apabila sebuah koalisi partai berhasil memegang kedudukan di negara, setidaknya partai yang memegang jabatan tersebut akan melancarkan visi misinya. Sayangnya, tidak semua lapisan masyarakat dapat mengerti dengan baik apa maksud dan tujuan visi misi partai tersebut. Akhirnya yang terjadi adalah bentuk kesalahpahaman.
4. Pemberontakan yang Ditujukan Pada Pemimpin
Salah satu contoh bentuk konflik politik yang sering terjadi di masyarakat adalah penentangan pada pemimpin. Lagi lagi, ini merupakan sebuah konflik yang didasari politik negara. Permainan politik yang dilancarkan pemerintah seringkali menyulut api emosi masyarakat. Sehingga yang selalu terjadi pada akhirnya adalah pemberontakan.
5. Saling Menjatuhkan dalam Sebuah Kelompok
Di dalam sebuah kelompok politik, faktanya tidak selalu terjadi pembulatan suara yang kompak. Ada saja oknum yang berlawanan arah dengan mayoritas kelompoknya. Hal yang menakjubkan adalah, kesalahan tersebut tidak hanya dipicu oleh segelintir orang saja, melainkan hampir sebagian kelompok. Pada akhirnya, yang dilakukan adalah saling mengkhianati satu sama lain.
6. Demo yang Terjadi Akibat Kecurangan Pemilu
Dalam lima tahun sekali, negara Indonesia akan melakukan pemilihan presiden sebagai pemimpin negara untuk periode baru. Calon pemimpin dan wakil dari berbagai partai untuk unjuk kelayakan memimpin negara. Mirisnya, bukan hal baru jika terjadi kecurangan pemilu, contohnya hasil akhir yang dipalsukan. Tak ayal, hal ini sudah pasti membuat rakyat berdemo marah.
7. Konflik Menolak Pengesahan RUU
Tujuan pembuatan atau pembaruan undang undang adalah membuat peraturan baru atau menyempurnakan peraturan yang sudah ada. Ada beberapa kejadian, undang undang yang dirancang ternyata dapat membuat rakyat dengan keras menolak. Penolakan ini berbuntut panjang hingga ke demo dan tuntutan pembatalan rancangan yang ricuh.
Cara Meredam Konflik Politik
Pada kenyataannya, permasalahan politik yang terjadi di masyarakat bukan hal baru lagi. Konflik ini terjadi berulang kali dari tahun ke tahun. Itu karena, akan selalu ada cara meredam konflik politik yang sedang terjadi. Secara umum, cara meredam konflik tersebut ada tiga. Ketiga poin itu adalah:
1. Cara Negosiasi
Cara pertama adalah cara negosiasi atau bisa disebut penawaran. Tujuannya adalah untuk mencegah kemungkinan apa saja yang bisa terjadi dari konflik yang melanda. Negosiasi biasanya dilakukan oleh antar pemimpin kelompok yang sedang berkonflik. Proses negosiasi berjalan selama sampai kedua belah pihak dapat menemukan titik kesepakatan atas masalah yang melanda.
2. Metode Mediasi
Masuk ke cara kedua, yaitu metode mediasi. Metode mediasi adalah sebuah bentuk proses yang bertujuan mengakhiri konflik. Cara ini melibatkan sebuah media yang bersedia menjadi tampungan masalah kedua belah pihak. Pada akhirnya, media ini akan membantu mencari jalan akhir masalah.
3. Jalan Arbitrasi
Cara terakhir adalah jalan arbitrasi. Persamaan arbitrasi dengan mediasi adalah sama sama menggunakan pihak ketiga dalam mencapai penuntasan masalah. Perbedaan arbitrasi dengan mediasi adalah pelaksanaannya. Apabila mediasi dilandasi keinginan kelompok yang sedang berkonflik, maka arbitrasi merupakan pemecahan masalah yang diusulkan oleh orang luar.
Jadi, contoh bentuk konflik politik yang sering terjadi di masyarakat adalah semua hal hal yang sudah disinggung di atas. Hidup bermasyarakat memang tidak berarti terhindar dari konflik, baik sosial maupun politik. Selalu utamakan pembulatan suara dan lakukan apapun berdasarkan kesejahteraan akan membuat masyarakat terhindar dari konflik.